Kamis, 01 Juni 2017

Toleransi Tidak Dilarang oleh Islam



Assalamualaikum. Wr. Wb
Akhir akhir ini saya merasa risih mendengar pernyataan diberbagai komentar atau berita-berita di media sosial dari beberapa kalangan yang menyatakan bahwa muslim yang toleran terhadap non muslim adalah muslim liberal, antek-antek liberal, penyusupan paham-paham liberal, dan sebagainya itu. Jika seperti itu pandangan mereka, tentu kita harus melihat dulu tentang ayat Al Qur’an yang menganjurkan toleransi meski terhadap yang berbeda agama. Salah satunya adalah “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim.”(QS. Al Mumtahanah [60]: 8-9).
Dari penggalan surat ini kita dapat tahu bahwa yang boleh kita musuhi, perangi, tidak menjadikan kawan adalah orang-orang yang zalim terhadap kita. Tentu meskipun mereka non muslim tetapi mereka tidak berlaku zalim terhadap kita, tidak ada larangan oleh Allah untuk kita menjadikan kawan atau berbuat baik kepada mereka, tentunya dengan catatan bahwa kita tidak melampaui batas. Jika masih kurang puas, silahkan baca secara utuh makna dari QS. Al Mumtahanah, disitu dijelaskan tentang bagaimana bersikap terhadap non muslim.
Banyak juga kisah-kisah Rasulullah yang menceritakan bahwa Rasulullah adalah orang yang paling toleran terhadap non muslim. Seperti misalnya kisah Rasulullah dengan wanita yahudi buta yang selalu meludahinya, kemudian kisah tentang berdirinya Rasulullah ketika ada rombongan mayat orang yahudi yang lewat di depan beliau, Rasulullah juga bertetangga dengan orang nasrani di madinah, dan masih banyak lagi tauladan-tauladan Rasulullah tentang sikap toleransi terhadap non muslim. Atau kisah Khalifah Umar bin Khattab yang mengembalikan rumah wanita yahudi di Mesir karena digusur akibat perluasan masjid.
Jika Al Qur’an, Rasulullah, dan juga Khulafaur Rasyidin sudah menganjurkan dan berbuat toleransi terhadap non muslim yang tidak zalim terhadap kita, lantas mengapa kita masih enggan mengikutinya. Mengapa masih bersikeras bahwa tolerasi terhadap non muslim itu dilarang bahkan mengharamkan. Landasan mana yang kalian pakai. Jangan hanya dilandasi dengan ambisi dan nafsu belaka saja, karena itu akan menyesatkan diri sendiri saja. Tetaplah berpegang teguh pada Al Qur’an dan Sunnah serta tauladan dari para Khulafaur Rasyidin.
Jika memang Allah melarang kita untuk bersikap toleransi terhadap non muslim, mengapa Allah tidak mengislamkan saja semua manusia di muka bumi ini. Itu hal yang sangat mudah bagi Allah. Bukankan Allah sendiri yang berfirman dalam surat Al Hujurraat (49): 13 yang artinya “hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”. kita memang diciptakan menjadi berbagai bangsa dan suku dan untuk kita saling mengenal. Tanpa perlu kita menunjukkan kepada semua orang bagaimana diri kita, Allah sudah tau siapa yang paling salih dan paling takwa kepadaNya.
Marilah saudaraku seiman, hentikan hujatan-hujatan kasar, pelabelan kafir, muslim liberal, dsb itu. Itu hanya merenggangkan ukhuwah Islamiyah kita sebagai kaum muslim. Bersikaplah toleran terhadap non muslim, karena itu tidak dilarang oleh Allah selama non muslim itu tidak berbuat zalim kepada kita. Allah juga sudah dengan jelas menegaskan dalam QS. Al Kafirun bahwa kita telah dibedakan oleh Allah dengan golongan non muslim. Jadi tidak perlu takut jika hanya berteman saja dengan non musim.
Semoga bermanfaat dan tetap jaga persatuan Indonesia.
Wassalamualaikum. Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar